DISKON PEMERIKSAAN KUCING SELAMA BULAN MEI 2016
Nikmati diskon pemeriksaan kucing hingga 30% selama bulan Mei 2016 hanya di Pradika Rabbit 😊😊😊
*GRATIS pemeriksaan Hewan Khusus Warga Karah
15 Alasan Harus ke PRADIKA RABBIT
15 Alasan Harus ke Pradika Rabbit
View more presentations from Pradika Rabbit
Posting Populer
-
7 POIN PENTING SEBELUM MEMELIHARA KELINCI klik untuk memperbesar Kelinci hias menjadi primadona karena bentuknya yang menggemaskan. T...
-
READY TO ADOPT Semua Ras kelinci yang kami hasilkan seluruhnya adalah Ras Murni bukan silangan . Saat ini, kami breeding 4 jenis Ras, yait...
-
GROOMING KELINCI DAN KUCING HARGA SPESIAL LEBARAN Hai kawan Mpuss dan Bunny, lebaran sebentar lagi nih! Saudara-saudara jauh pasti pada ...
Tampilkan postingan dengan label dokter hewan kelinci. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dokter hewan kelinci. Tampilkan semua postingan
5.09.2016
DISKON PEMERIKSAAN KUCING SELAMA BULAN MEI 2016
Label: dokter hewan, dokter hewan kelinci, dokter hewan kucing, surabaya5.23.2015
MARI PELIHARA KELINCI KITA DI DALAM RUMAH
Label: dokter hewan, dokter hewan kelinci, house rabbit, indoor, kelinci, Kesehatan KelinciMARI PELIHARA KELINCI KITA DI DALAM RUMAH
Kita mungkin sering kali berdebat dengan orang lain mengenai sebaiknya kelinci ditaruh mana? Apakah di dalam atau di luar rumah? Berikut kami paparkan hasil beberapa penelitian dan fakta bahwa ada beberapa keuntungan untuk pemilik dan hewan kesayangannya jika tinggal bersama di dalam rumah.
- Percaya atau tidak kelinci yang tinggal di lingkungan dalam rumah akan memiliki usia hidup yang lebih lama 8-12 tahun daripada kelinci yang hidup di ruang terbuka yakni sekitar 4-7 tahun.
- Sebagai hewan sosial kelinci juga perlu mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari pemiliknya. Sentuhan, belaian dan sering adanya kontak kelinci dengan pemiliknya akan membuat kelinci menjadi bahagia dan tidak kesepian. Interaksi tersebut hampir tidak mungkin terjadi jika kelinci berada di luar rumah.
- Tidak benar jika kita beranggapan bahwa kelinci satu dengan lainnya itu sama. Jika kita ingin mengetahui setiap perilaku unik kelinci kita maka membaurlah dan kenali mereka.
- Kelinci yang tinggal di luar rumah lebih rentan terserang penyakit dan predator. Suara gaduh yang mendadak dapat memicu kematian mendadak akibat ketakutan yang sangat pada kelinci.
- Perubahan suhu yang ekstrim dapat mengakibatkan kelinci menderita, syok hingga kematian. Hal ini sangat tidak mungkin kita cegah dan atur jika diletakkan di luar rumah.
- Pemilik akan lebih mudah mendeteksi bilamana kelincinya dalam kondisi sakit atau ada perubahan tingkah laku yang tidak biasa. Kelinci yang ditaruh luar rumah sangat jarang pemilik yang memperhatikan detil kebiasaan kelincinya.
- Takut rumah menjadi kotor karena ceceran kotoran kelinci? Tenang, sudah ada solusinya. Pemilik bisa mengajarkan toilet training pada kelincinya ini tidak sulit.
- Kelinci yang kita pelihara di dalam rumah akan menjadi lebih jinak dan kalem. Mereka tahu mana majikannya sehingga kehadiran kita bukanlah sebagai ancaman namun sebagai sesuatu yang menyenangkannya.

Bagaimana kawan kelinci? Apa sudah ada rencana untuk memindahkan kelincinya ke dalam rumah? :)
5.19.2015
AMANKAN KELINCI YANG DIPELIHARA DI LUAR RUMAH?
Label: dokter hewan kelinci, drh Nimas Ayu Pertiwi M.Vet, kelinci, Kesehatan Kelinci, sakitAMANKAN KELINCI YANG DIPELIHARA DI LUAR RUMAH?
Kita sering berandai-andai jika memiliki halaman ataupun taman akan semakin terasa lengkap jika kita menghadirkan beberapa ekor kelinci di tempat tersebut. Kelinci yang berlarian, kelinci yang berkejaran dan kelinci yang bersembunyi. Hal tersebut sangat menyenangkan, namun tahukah bahwa ada banyak ancaman bagi kelinci Anda tersebut?
Berikut beberapa ancaman yang sering terjadi:
- Kelinci yang berada di luar ruangan mudah terkena penyakit, hal ini jelas karena lingkungan luar sangat tidak mungkin untuk kita atur sedemikian rupa sehingga bebas dari bakteri, parasit maupun virus.
- Ancaman predator, hewan apa saja yang memakan daging dapat menjadi ancaman bagi kelinci.
- Perubahan cuaca yang ekstrim, perubahan suhu yang mendadak, panas yang terik dan kemudian hujan serta angin kencang sangat tidak nyaman untuk kelinci.
- Kebersihan lingkungan, keberadaan bermacam hijauan di taman atau halaman belum tentu aman bersih dan aman untuk kelinci. Banyak kasus yang kami temui pada kelinci yang sakit akibat memakan tanaman di taman.
- Tanah yang basah dan lembab rawan membuat kelinci terkena penyakit, tempat lembab merupakan tempat yang baik untuk perkembang biakan bakteri, parasit dan virus.
Nah, setelah membaca ulasan ini apakah Anda masih ingin menaruh kelinci Anda di luar ruangan? Banyak kasus kelinci yang kami tangani dan sering terkena penyakit adalah mereka pemilik kelinci yang membiarkan kelincinya di lepas di halaman dan taman mereka. Bijaklah :)
4.22.2015
TANDA-TANDA KELINCI SAKIT
Label: dokter hewan, dokter hewan kelinci, kelinci sakit, kelinci surabayaTANDA-TANDA KELINCI SAKIT
Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa dia sedang kesakitan. Namun, perlu diketahui bahwasanya kelinci di alam liar adalah hewan yang diburu maka sebagai hewan buruan tentunya dia tidak akan menunjukkan dengan jelas jika dalam kondisi sakit. Hal ini juga berlaku pada kelinci kesayangan kita di rumah. Kabar gembiranya, kami akan memberitahukan beberapa tanda yang kemudian dapat Anda gunakan sebagai patokan, "Apakah kelinci saya sedang sakit?".
![]() |
Luka di kulit akan sangat mudah untuk kita deteksi, bagaimana jika luka di dalam tubuh? |
Tanda-tanda umum kelinci dalam kondisi yang tidak baik:
readmore »»
- Perubahan tingkah laku
- Cenderung diam dan tidak merespon kehadiran kita
- Hilang nafsu makan
- Tidak minum
- Minum secara berlebihan dari biasanya
- Membungkuk
- Bersembunyi atau cenderung untuk berdiam di sudut kandang
- Berbaring di dalam kotak toilet
- Berdiam disatu tempat seharian
- Mendadak mudah untuk digendong dimana sebelumnya tidak
- Kesulitan untuk bangun
- Diare
- Ada perubahan bentuk feses
- Tidak ada feses
- Mata berair/belekan
- Hidung basah, berair, bersin-bersin
- Telinga cenderung dilipat ke belakang dan tampak seperti biasanya
- Tidak tertarik pada hal yang sebelumnya dia sukai
- Berbaring di tempat yang tidak biasanya

Tanda-tanda kelinci dalam kondisi yang gawat:
- Kelinci terkulai dan lemas
- Perubahan suhu tubuh
- Kesulitan bernafas
- Tidak ada respon saat lalat hinggap, beberapa juga nampak muncul belatung di tubuh kelinci
- Gemeletuk gigi yang terdengar jelas
- Penurunan bobot yang drastis
- Diare terus menerus
Jika tanda-tanda diatas terjadi pada kelinci Anda, segeralah menghubungi dokter hewan kepercayaannya! Sebaiknya, Anda tidak melakukan tindakan pengobatan sendiri dengan coba-coba yang berakibat akan memperparah kondisi kelinci Anda. Penanganan segera disini sangat PENTING!!
7.23.2013
MUNCUL DI KORAN BHIRAWA, HARI RABU 17 JULI 2013
Label: dokter hewan kelinci, drh Nimas Ayu Pertiwi, penitipan hewanMUNCUL DI KORAN BHIRAWA, HARI RABU 17 JULI 2013
Kawan kelinci yang mau bertemu dengan drh. Nimas silakan langsung datang ke RSH Dinas Peternakan pada Senin-Jumat dan Sabtu-Minggu di Peternakan Kelinci Surabaya Pradika Rabbit. Boleh juga dengan sms atau call terlebih dahulu (lebih baik) :)
Oh, ya untuk titip hewan kucing atau anjing silakan ke RSH Dinas Peternakan sedang untuk pentipan kelinci silakan datang ke tempat kami :)
![]() |
klik untuk memperbesar |
readmore »»
5.29.2013
NONGOL DI MAJALAH KIRANA EDISI 80, MEI 2013
Label: dokter hewan kelinci, drh Nimas Ayu Pertiwi1.30.2013
5 PENYAKIT YANG PERLU DIWASPADAI PADA KELINCI
Label: dokter hewan kelinci, kelinci sakit, pasteurellosis, penyakit kelinci, Scabiosis, sore hock5 PENYAKIT YANG PERLU DIWASPADAI PADA KELINCI
Ada banyak penyakit yang menyerang kelinci, namun dari sekian banyak penyakit ada 5 kasus yang paling sering kami temui dan tangani. Apa sajakah?
1. SCABIOSIS

• Penularan :
Kontak langsung dengan penderita / benda tercemar
• Gejala Klinis :
- Kerusakan kulit pada kepala, telinga, kaki, pangkal ekor dan beberapa bagian lainnya
- Kelinci akan sering menggaruk dan menggosokkan badan pada benda keras

• Pengendalian :
- Berikan pakan dry food, hindari penggunaan sayur dan buah yang tidak dicuci bersih
- Rutin menjaga sanitasi kandang, peralatan kelinci maupun lingkungan sekitar. Penggunaan desinfektan secara berkala sangat disarankan
- Memisahkan kelinci yang tertular dan yang sehat
- Jangan lupa mencuci tangan dengan sabun atau antiseptic setelah memegang kelinci yang positif scabiosis
2. PASTEURELLOSIS
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida
• Penularan :
Aerosol (melalui udara yang terkontaminasi)

- Muncul gejala bersin, batuk dan bisa diakhiri dengan kematian
- Bentuk akut pada kelinci yang sakit dapat menyebabkan kematian mendadak
- Bentuk kronik dengan gejala keluarnya eksudat dari hidung dan mata serta diikuti keradangan
- Jika kelinci sembuh bisa menjadi karier
• Pengendalian :
- Memberikan ruang yang cukup dalam kandang untuk mengontrol sirkulasi udara
- Sanitasi dan manajemen kandang yang baik akan meminimalisir terjadinya pasteurellosis pada kelinci
- Kelinci yang positif terinfeksi penyakit ini akan menjadi sumber penularan, oleh sebab itu pisahkan kelinci yang sakit dan yang sehat
3. ENTERITIS
Penyakit pencernaan akibat infeksi bakteri pathogen seperti E. coli, Clostridium sp, dan lainnya

- Makanan yang terkontaminasi atau konsumsi sayuran yang beracun bagi kelinci
- Penggunaan obat-obatan yang berbahaya atau tidak tepat dosis untuk kelinci
• Gejala klinis :
- Feces keras dan lunak (caecotroph) yang normal tidak keluar tetapi digantikan dengan feces yang cair
- Kondisi kelinci tampak lesu, kurus dan membutuhkan asupan serat
- Kejadian pada kelinci terutama anakan yang tidak segera ditangani akan menimbulkan kematian
• Pengendalian :
- Berikan pakan yang sesuai nutrisi kelinci dan lakukan penyimpanan dengan baik agar pakan tersebut tidak terkontaminasi
- Jangan memberikan sayuran yang berbahaya untuk kelinci, seperti tomat, kentang, kubis, kangkung, selada, bayam dan lainnya
- Sangat dianjurkan menggunakan pakan Pellet dan Hay serta memberikan air minum yang layak dikonsumsi
4. IMPACTION
Penyakit digesti akibat adanya sumbatan pada lambung maupun caecum

- Dapat muncul akibat rasa sakit dan stress
- Konsumsi serat berlebihan dengan asupan air minum yang minim
- Konsumsi bahan pakan yang mengandung lignin tidak dapat dicerna oleh microflora di caecum
• Gejala klinis :
- Adanya massa abdominal sehingga bagian perut tampak membesar
- Tidak mengeluarkan feces keras dan lunak (caecotroph) tetapi yang keluar adalah mucus (seperti gel, berbeda dengan diare)

- Penurunan berat badan hingga anorexia o Impaction berkelanjutan dapat menyebabkan kematian
• Pengendalian :
- Pemberian air minum pada kelinci hendaknya selalu tersedia (ad libitum)
- Bahan pakan yang diberikan tidak mengandung lignin o Berikan pakan dengan kandungan serat 13-20%
5. SORE HOCKS
Penyakit yang muncul akibat adanya gesekan berlebih pada bagian telapak kaki kelinci

- Permukaan alas kandang yang terlalu keras, kasar, dan tidak nyaman serta kelebihan berat badan (overweigth), akibat kelainan genetik dan lainnya.
• Gejala klinis :
- Pada awal penampakannya, ada bagian bulu di alas kaki yang menipis (biasanya berbentuk lingkaran)
- Lambat laun bulu akan habis dan kemudian terjadi keradangan disertai perlukaan.
• Pengendalian :
- Kontrol berat badan kelinci agar tidak kegemukan
- Perhatikan permukaan alas kandang, pastikan nyaman untuk kelinci
- Sangat dianjurkan menggunakan Footrest (alas tambahan) di dalam kandang
JIKA SALAH SATU PENYAKIT TERSEBUT TERJADI PADA KELINCI ANDA, SEGERA HUBUNGI DOKTER HEWAN KEPERCAYAAN ANDA!!
PENANGANAN YANG SEGERA DAPAT MENYELAMATKAN NYAWA KELINCI KESAYANGAN ANDA ^_^
5.31.2012
TOXOPLASMOSIS DAN KELINCI (Part 1)
Label: dokter hewan kelinci, drh Nimas Ayu Pertiwi, peternakan kelinci surabaya, toxoplasma pada kelinci, toxoplasma pradika rabbit, toxoplasmosis dan kelinci
TOXOPLASMOSIS
DAN KELINCI (Part 1)
![]() |
Sebelum mengulas mengenai hubungan toxoplasmosis dan kelinci, terlebih dahulu mari kita bahas mengenai apa ya sebenarnya toxoplasmosis itu?? Toxoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yakni Toxopasma gondii. Penyakit ini sudah tersebar di seluruh dunia baik pada hewan atau manusia. Toxoplasmosis tergolong sebagai penyakit zoonosis penting karena dapat mengakibatkan kerugian pada hewan dan manusia. Induk semang utamanya adalah kucing dan hewan-hewan sebangsanya (felidae), sedangkan manusia dan hewan lainnya sebagai induk semang antara. Hewan lainnya tersebut ialah semua bangsa mamalia dan semua bangsa burung.
Penularan
dan siklus hidup dari toxoplasmosis tentunya perlu diperhatikan sebagai upaya
pencegahan terjadinya penyakit ini baik pada manusia maupun bagi hewan
kesayangan kita. Siklus hidup parasit dalam induk semang terjadi secara
intraintestinal dan ekstraintestinal. Pada perkembangan secara intraintestinal
terjadi pada induk semang utama yaitu kucing dan sebangsanya. Di dalam tubuh
kucing terjadi suatu siklus perkembangan parasit tersebut. Kucing dapat
terinfeksi toxoplasmosis akibat memakan stadium ookista yang infektif dan kista
jaringan. Pada proses siklus hidup didalam tubuh kucing akan menghasilkan
ookista yang keluar bersama feses kucing. Pada kondisi yang optimal stadium ini
dapat bersifat infektif dan dapat bertahan di lingkungan sampai 1 tahun.
Sedangkan perkembangan secara ekstraintestinal terjadi pada kucing maupun hewan
lain dan juga pada manusia.
Siklus
hidup dari parasit ini dalam tubuh manusia dan hewan lain khususnya kelinci
tentu sangat penting sebagai wacana yang bermanfaat bagi kita. Terlebih
mengenai gejala apa saja yang ditunjukkan dari kelinci yang menderita toxoplasmosis
dan bagaimana dapat menular ke manusia? Serta apa yang harus dilakukan untuk
mencegah kelinci kesayangan kita agar tetap sehat dan terbebas dari toxoplasmosis?
Simak terus yaaa di ulasan Toxoplasmosis
dan Kelinci (Part 2)… ^.^
Reference
Mufasirin,
dkk. 2000. Ilmu Penyakit Protozoa. Laboratorium Entomologi dan Protozoologi.
Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya. 71-79.
4.30.2012
MASTITIS PADA KELINCI KESAYANGAN KITA
Label: dokter hewan kelinci, drh Nimas Ayu Pertiwi, Mastitis, Mastitis pada kelinci, Mastitis pada kelinci Kesayangan, pradika rabbit
MASTITIS PADA KELINCI KESAYANGAN KITA
![]() |
Mastitis pada Kelinci |
Bagi pemilik kelinci tentu harapan terbesar ialah kelinci kita tetap sehat dan aktif terlebih apabila kelinci kita dapat berkembang biak dan menghasilkan anakan yang menggemaskan. Tetapi tak jarang terjadi beberapa hal yang menyebabkan kelinci kita tidak sehat dan seaktif biasanya. Nah, saat ini akan kami bahas mengenai salah satu kejadian yang sering terjadi pada induk kelinci yakni kejadian mastitis pada kelinci kesayangan kita. Apa ya yang dimaksud dengan Mastitis itu? Ada hubungan apakah dengan kelinci kesayangan kita? Dan apa yang seharusnya kita lakukan jika kelinci kita mengalami mastitis? Mari kita bahas bersama mengenai Mastitis pada kelinci kesayangan…
Mastitis merupakan suatu peradangan pada kelenjar susu atau ambing dapat terjadi secara perakut, akut, subakut atau kronis yang ditandai dengan peningkatan jumlah sel leukosit pada susu, perubahan secara fisik dan komposisi susu yang disertai atau tidak disertai perubahan patologi dari ambing. Mastitis dapat menyerang mamalia betina dan yang paling sering yakni pada sapi perah (Iman, 2009). Oleh karena mastitis dapat menyerang mamalia, tentu tidak menutup kemungkinan kelinci pun juga dapat terjangkit penyakit ini.
Kelinci dapat mengalami mastitis akibat kejadian traumatik atau infeksi mikroba khususnya akibat infeksi bakteri, diantaranya yang paling sering staphylococcus aureus, streptococcus sp., coliform, dan lainnya. Hal ini, dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari kelinci tersebut maupun manajemen pemeliharaan. Faktor dari kelinci misalnya lubang puting susu kelinci yang terlalu besar atau adanya luka-luka pada puting susu. Sedangkan faktor dari manajemen pemeliharaan seperti sanitasi perkandangan maupun kebersihan tangan saat pemilik saat memegang putting induk atau membantu bayi kelinci menyusu ke induk kelinci.
Transmisi dari mastitis dapat terjadi melalui contagious mastitis yakni dari kelinci satu ke kelinci lainnya misalnya dari tangan pemilik yang memegang putting kelinci satu ke kelinci lainnya, lap pembersih yang digunakan sama atau dari manifestasi lalat. Selain itu, transmisi juga terjadi melalui environmental mastitis yakni berasal dari lingkungan misalnya feces, tanah, alas kandang atau air yang mengandung bakteri-bakteri penyebab mastitis kemudian terjadi kontak dengan lubang putting pada saat induk menyusui anaknya.
![]() |
Salah satu terapi mastitis dengan akupuntur |
Lalu, apakah semua kelinci yang mengalami mastitis pasti menunjukkan gejala seperti pembengkakan pada kelenjar susunya? Ternyata tidak semua kelinci yang menderita mastitis menunjukkan gejala klinis karena mastitis pun terbagi menjadi 2 klasifikasi yakni clinical dan subclinical. Pada mastitis clinical akan menunjukkan gejala abnormalitas, yakni pembengkakan puting dan penggumpalan susu yang dihasilkan. Sedangkan mastitis subclinical tidak menunjukkan gejala seperti pembengkakan putting dan tidak ada perubahan pada susu yang dihasilkan.
Apabila salah satu induk kelinci kita ada yang menderita mastitis yang menunjukkan gejala klinis tersebut apa saja ya yang harus dilakukan? Beberapa tindakan yang perlu dilakukan antara lain :
- Jika induk kelinci tersebut masih menyusui anaknya, maka pisahkan anaknya dan berikan susu pengganti untuk anaknya.
- Segera periksakan kelinci kesayangan kita kepada dokter hewan atau klinik hewan terdekat supaya segera dilakukan penanganan medis.
- Seusai membawa kelinci kepada dokter hewan, jika kelinci tersebut diterapi secara rawat jalan maka ikuti prosedur yang telah ditentukan karena sangat mempengaruhi keberhasilan yang ditentukan.
- Lakukan pembersihan kandang rutin dan lebih disarankan dengan menggunakan desinfektan yang aman untuk kelinci.
- Ketekunan dan kesabaran dalam merawat kelinci yang mastitis merupakan salah satu faktor keberhasilan proses penyembuhan.
Bagi pemilik yang ingin melakukan pencegahan agar kelinci di rumah tetap sehat dan terhindar dari penyakit ini sebenarnya sangat mudah lho. Cukup dengan menjaga kebersihan kandang dan peralatannya rutin setiap hari didukung juga dengan menjaga kontak dengan kelinci agar tidak terjadi penularan agen penyakit dari manusia ke kelinci maupun dari kelinci ke manusia. Setelah kita aplikasikan tips pencegahan ini dijamin deh mastitis akan jauh-jauh :)
Reference
Iman, E.R.S. 2009. Infectious Disease I Mastitis. Department of Microbiology Faculty of Veterinary Medicine. Surabaya.
3.21.2012
ANCAMAN PENYAKIT KELINCI PADA MANUSIA
Label: ancaman penyakit kelinci pada manusia, bahaya penyakit kelinci, dokter hewan kelinci, drh Nimas Ayu Pertiwi, pencegahan penyakit pada kelinci, pradika rabbit
ANCAMAN
PENYAKIT KELINCI PADA MANUSIA

Keputusan awal untuk memelihara kelinci sebagai hewan peliharaan kita merupakan suatu keputusan yang sangat tepat. Bagaimana tidak, hewan yang satu ini sangat unik dan menarik perhatian, selain itu yang terpenting kelinci merupakan hewan yang aman terhadap penyakit menular ke manusia. Lalu yang menjadi pertanyaan apakah ada ancaman penyakit dari kelinci? Ancaman tersebut tentu ada, namun saat ini masih sedikit penyakit yang dapat menular dari kelinci ke manusia selama tubuh dalam kondisi yang sehat. Namun, tidak menutup kemungkinan dapat tertular apabila sistem imun tubuh menurun. Segala ancaman tersebut dapat diatasi apabila kita melakukan berbagai pencegahan antara lain dari aspek kelincinya dahulu, yakni dalam memilih kelinci yang akan diadopsi harus dalam kondisi benar-benar sehat dan cukup usia (minimal 2 bulan), selalu menjaga sanitasi kandang, memberikan pakan sesuai kebutuhan nutrisi dan tidak terkontaminasi mikroorganisme, serta menjaga kelinci kesayangan kita agar tidak kontak dengan hewan lain yang sakit. Kemudian dari aspek pemilik hewan setelah melakukan kontak dengan kelinci kesayangan jangan lupa untuk mencuci tangan agar tidak ada penularan penyakit dari kelinci ke pemilik hewan maupun sebaliknya.
![]() |
Lingkungan kandang yang bersih menjamin kesehatan Pemilik dan Kelincinya |
Kemudian ketika kelinci
kita menunjukkan gejala yang tidak sehat, maka apa yang harus kita lakukan
agar kelinci kita sehat kembali dan penyakit tersebut tidak
dapat menular kepada kita?
![]() |
Cuci tanganlah sebelum dan sesudah kontak dengan kelinci |
Nah, itu tadi sedikit
tips dalam memelihara kelinci, semoga bermanfaat dan bisa memberikan
pencerahan. Jangan takut untuk memelihara kelinci karena kelinci adalah salah
satu hewan yang sangat menarik dan aman bagi kita selama pemeliharaan terjaga
dengan baik. ^_^
Langganan:
Postingan (Atom)